Tips Berkebun – Sekarangkan orang lagi ramai untuk
berkebun, banyak yang sudah senior dan tidak sedikit pula yang pemula.
Bagi yang sudah lama memiliki hobi berkebun bercocok tanam merupakan
sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Akan tetapi bagi yang baru ingin
memulai, bercocok tanam kadang dianggap sesuatu yang sulit. Padahal
tidak demikian, siapapun bisa bercocok tanam asalkan mau dan punya
keinginan. Kalau ragu, bertanyalah dan belajrlah pada teman yang sudah
berpengalaman. Kalau malu bertanya pada teman anda, searchinglah di
google, semua informasi yang anda butuhkan ada disana. Untuk pemula yang
sama sekali belum paham tentang berkebun, sebaiknya mulailah dengan
menanam jenis tanaman yang paling mudah ditanam. Misalnya tanaman
sayuran daun, seprti bayam atau kangkung. Bayam dan kangkung adalah
contoh tanaman yang mudah tumbuh, mudah perawatannya dan cepat bisa
dinikmati hasilnya. Menanam cabai rawit sebenarnya tidaklah sulit, sama
seperti bayam dan kangkung. Kesulitan menanam cabai rawit yang
sebenarnya adalah karena anda tidak pernah menanamnya. Cobalah menanam,
maka semuanya akan mudah, ketika menemui masalah pengalaman akan
membimbing anda untuk menjadi pintar.
Cabai rawit merupakan salah satu jenis sayuran yang harganya sangat
fluktuatif, kadang mahal kadang juga murah. Ketika harga murah mungkin
tidak ada masalah dengan pengeluaran untuk membeli cabai rawit. Tetapi
ketika harganya menjulang sampai 100 ribu perkilo, cabai rawit rasanya
menjadi berkali-kali lipat pedasnya. Rasa pedas cabai rawit ketika
harganya mahal bukan hanya dirasakan oleh konsumen, tetapi juga
dirasakan oleh petani, keuntungan yang mereka peroleh menjadi sangat
pedas. Nah, kalau tidak ingin mengeluh saat harga cabai mahal, yuk kita
tanam sendiri di rumah. Jika tidak punya cukup lahan, anda bisa menanam
cabai rawit di pot atau polybag. Banyak keuntungan jika anda memiliki
hobi berkebun, diantaranya adalah lingkungan rumah menjadi lebih hijau
dan asri, memanfaatkan waktu luang dengan cara yang bermanfaat, dan
setidaknya anda bisa berswasembada pangan sendiri, syukur-syukur
tetangga juga bisa ikut menikmati hasil kebun anda. Bagaimana cara memulai untuk menanam cabai rawit?
Tahapan-tahapan Menanam CABAI RAWIT di Pot atau Polybag
1. Memilih Benih Cabe Rawit
Untuk skala hobi, benih cabai rawit bisa menggunakan cabai dari dapur
atau membeli cabai rawit yang sudah tua di pasar. Jika anda punya pohon
cabai yang sudah berbuah, cabai yang sudah tua bisa digunakan sebagai
benih. Jenis cabai rawit ada bermacam-macam, diantaranya adalah rawit
hijau, rawit putih dan lain sebagainya. Jika ingin membuat benih dari
cabe rawit yang dibeli di pasar, pilihlah buah cabai yang sudah
benar-benar tua.
Ciri-ciri cabai yang baik dijadikan benih adalah kulit
cabai berwarna merah menyala, kelihatan segar dan tidak keriput, tangkai
buah masih berwarna hijau segar. Jangan membuat benih dari buah cabai
yang tangkainya sudah kering dan kulit keriput, meskipun warnanya
kulitnya merah. Karena bisa jadi buah cabai tersebut bukan merah karena
tua, tetapi karena terlalu lama disimpan. Untuk pilihan jenisnya atau
varietasnya, pilihlah sesuai dengan selera anda.
Benih cabai rawit juga bisa dibeli ditoko, banyak macam varietas
cabai rawit hibrida yang tersedia di pasaran. Namun untuk skala rumahan
akan lebih hemat jika membuat benih sendiri. Benih cabai yang dijual
ditoko biasanya tersedia dalam kemasan skala budidaya dengan harga yang
relatif mahal. Tapi santai saja, anda bisa membeli benih cabai hibrida
secara eceran yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan keinginan anda.
Sekarang ini banyak penjual online yang menyediakan berbagai benih
tanaman, termasuk benih cabai rawit.
2. Cara Menyemai Benih CABAI RAWIT
Buah cabai yang sudah dipilih untuk dijadikan benih dibelah terlebih
dahulu untuk diambil bijinya. Kemudian biji cabai dicuci hingga bersih
untuk membuang lendir yang melekat pada biji cabai. Selanjutnya lakukan
seleksi benih, yaitu dengan cara merendam biji cabai dalam air. Buang
biji cabai yang terapung dan melayang, ambil biji yang tenggelam untuk
dijadikan benih. Kemudian biji cabai rawit dijemur hingga kering dan
dapat disemai langsung atau disimpan.
Berikut ini cara menyemai benih cabai rawit agar cepat tumbuh ;
> Siapkan media semai, yaitu campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 3 : 1
> Aduk tanah dan pukan/kompos tersebut hingga tercampur rata.
Diamkan ditempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung
selama kurang lebih 1 minggu.
> Rendam benih menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 3
jam. Bisa juga ditambahakan ZPT secukupnya atau air bawang merah untuk
merangsang perkecambahan.
> Media semai dimasukkan kedalam wadah semai atau tray semai atau
disemai dihamparan tanah. Tapi untuk lebih amannya, sebaiknya
menggunakan wadah atau tray semai. Siram hingga basah.
> Letakkan benih pada media semai dengan jarak yang teratur, bisa 3 x 4 cm atau 4 x 4 cm.
> Tutup tipis benih menggunakan tanah halus
> Tutup wadah semai menggunakan plastik hitam atau daun pisang
untuk mengkondisikan lingkungan yang hangat dan lembab agar benih lebih
cepat berkecambah.
> Penyemaian bisa juga menggunakan polybag kecil. Isi polybag
dengan media semai, kemudian disiram hingga basah dan masukkan 1 benih
setiap polybag.
> Dalam waktu 7 – 10 hari biasanya benih sudah berkecambah. Letakkan wadah semai pada tempat yang teduh atau dibawah naungan.
> 2 hari kemudian bibit mulai diperkenalkan dengan sinar matahari
secara bertahap agar tidak terjadi etiolasi dan bibit memiliki batang
yang kuat.
> Usia 25 – 30 hari kemudian bibit sudah bisa dipindah tanah ke pot / polybag pembesaran.
3. Menyiapkan Media Tanam Dalam Polybag atau Pot
Tahapan selanjutnya adalah menyiapkan pot/polybag dan media tanam.
Pot atau polybag yang akan digunakan untuk menanam cabai rawit sebaiknya
memiliki diameter minimal 30 cm. Lebih besar lebih baik supaya
pot/polybag mampu menampung media tanam yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Wadah yang digunakan bisa memanfaatkan
barang-barang bekas yang ada dirumah anda, seperti ember bekas, plastik
asoy/kantong plastik, kaleng bekas cat, jerigen bekas dan lain
sebagainya. Media tanam sebaiknya disiapkan 10 hari atau 7 hari sebelum
usia bibit siap untuk dipindah tanam.
Media tanam yang digunakan hendaknya bersifat porous (gembur), tidak
mudah becek dan banyak mengandung bahan organik atau unsur hara. Media
tanam untuk menanam cabai dalam pot atau polybag adalah campuran tanah,
pupuk kandang, sekam mentah dan arang sekam. Gunakan tanah yang gembur,
bisa menggunakan tanah yang terdapat disekitar pembuangan sampah atau
tanah yang ada dibawah rumpun bambu. Karena media tanam dalam polybag
cenderung lebih cepat padat, maka media tanam wajib dicampur dengan
arang sekam. Arang sekam berfungsi untuk menjaga porositas tanah dan
mencegah pemadatan media tanam. Perbandingan campuran tanah, pupuk
kandang atau kompos, sekam mentah dan arang sekam adalah 3 : 2 : 1 : 1.
4. Cara Menanam Bibit Cabai Rawit di Pot atau Polybag
Nah, jika media tanam sudah disiapkan dan bibit sudah cukup umur,
selanjutnya adalah proses penanaman. Pemindahan bibit ke media
pembesaran atau penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari. Siram
terlebih dahulu media tanam hingga basah dan buat lubang tanam tepat
ditengah-tengah pot atau polybag. Jika bibit cabai rawit disemai tanpa
menggunakan polybag, ambil bibit dari persemaian secara hati-hati. Bibit
jangan dicabut tapi dicongkel beserta tanah dan akarnya agar bibit
tidak stres setelah dipindah tanam. Masukkan bibit kedalam lubang tanam,
tutup pangkal bibit menggunakan tanah sambil ditekan-tekan sedikit
supaya bibit kokoh. Kemudian disiram dengan air secukupnya.
Jika
bibit disemai menggunakan tray semai, ambil atau lepaskan bibit secara
hati-hati agar akar tidak putus atau rusak. Bibit yang sudah dilepaskan
dari tray semai harus segera ditanam pada media tanam. Jika penyemaian
menggunakan polybag, lepaskan polybag dengan hati-hati jangan sampai
tanah media semai pecah atau rusak. Setelah pemindahan bibit selesai,
letakkan polybag atau pot pembasaran tersebut pada tempat yang tidak
terkena sinar matahari langsung selama 3 atau 4 hari. Hari kelima bibit
sudah beradaptasi dengan baik pada media tanam dan bisa mulai
diperkenalkan dengan sinar matahari langsung. Lakukan secara bertahap,
sedikit demi sedikit dan jika bibit sudah cukup kuat dan diperkirakan
akar baru sudah tumbuh letakkan pot atau polybag pada tempat yang
terkena sinar matahari secara penuh.
5. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Cabai Rawit di Pot/Polybag
Setelah penanaman selesai, tahap selanjutnya adalah pemeliharaan dan
perawatan. Pemeliharaan tanaman cabai rawit dalam pot/polybag tidaklah
sulit dan sangat mudah. Pemeliharaan atau perawatan yang harus dilakukan
antara lain penyiraman, pemsangan tiang ajir dan penyiangan.
> Tanaman cabai rawit sangat membutuhkan air untuk kelangsungan
hidupnya. Siram media semai secukupnya jika terlihat kering. Jangan
menyiram terlalu banyak, karena bisa menyebabkan media tanam terlalu
basah dan tanaman mudah terserang penyakit jamur atau bakteri.
> Jika pada musim penghujan sebaiknya media tanam ditutup dan
diberi lubang seperlunya pada pangkal batang saja. Tujuannya agar air
hujan tidak terlalu banyak mengguyur media tanam.
> Agar tajuk tanaman dapat berdiri kokoh dan tidak mudah rebah
diterpa angin dan hujan, maka perlu dipasang tiang ajir. Ajir sebaiknya
dipasang sebelum penanaman dilakukan atau segera setelah penanaman
selasai. Jika terlambat memasang ajir
dikhawatirkan ajir dapat merusak perakaran tanaman. Jika terlanjur terlambat, ajir sebaiknya dipasang diluar polybag atau pot.
dikhawatirkan ajir dapat merusak perakaran tanaman. Jika terlanjur terlambat, ajir sebaiknya dipasang diluar polybag atau pot.
> Selanjutnya adalah penyiangan, yaitu membersihkan rumput yang
tumbuh di media tanam dan membersihkan areal sekitar tanaman. Gulma atau
rumput liar dapat mengganggu pertumbuhan tanaman cabai rawit dan
menjadi inang hama dan penyakit.
> Pemeliharaan yang juga tudak kalah pentingnya adalah melakukan
perempelan tunas-tunas bawah. Tunas yang tumbuh disetiap ketiak daun
cabai sebaiknya dikurangi dengan cara dirempel. Tunas yang dirempel
yaitu 4 – 5 tunas yang berada pada posisi paling bawah.
6. Pemupukan Tanaman Cabai Rawit di Pot atau Polybag
Agar cabai rawit yang ditanam di pot atau polybag dapat tumbuh dengan
subur dan berbuah lebat, tanaman harus diberi pupuk tambahan selain
pupuk yang sudah ada pada media tanam. Tujuan pemupukan susulan atau
pemberian pupuk tambahan adalah untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman,
sebab hara yang terdapat pada media tanam lama-lama akan habis diserap
oleh akar. Pupuk yang diberikan bisa berupa pupuk anorganik atau pupuk
kimia pabrikan atau pupuk organik. Jenis pupuk yang digunakan sebaiknya
adalah pupuk NPK dan pupuk kandang yang sudah matang. Akan lebih baik
jika menggunakan pupuk kandang yang sudah difermentasi atau pupuk
kandang yang dilengkapi dengan trichoderma.
Berikut ini dosis dan cara pemupukan cabai rawit dalam pot atau polybag ;
> Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman cabai rawit
berumur 15 – 20 hari setalah tanam. Taburkan 1/2 sendok makan pupuk NPK
disekeliling pangkal batang, jangan sampai mengenai batang ya. Lakukan
hal yang sama setiap 10 hari sekali. Pemupukan sebaiknya dilakukan
ketika media tanam dalam kedaan basah agar pupuk mudah diserap oleh
akar. Waktu pemupukan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
> Perhatikan kondisi tanaman secara rutin dan seksama, jika
terlihat gejala kekurangan unsur N segera berikan pupuk nitrogen, jika
kekurangan unsur kalsium segera berikan pupuk kalsium dan lain
sebagainya. Tapi ingat, berikan pupuk N seperlunya saja, jangan
berlebihan.
> Pemberian pupuk kimia sebaiknya diimbangi dengan pupuk organik,
pupuk kandang atau kompos misalnya. Taburkan 2 genggam pupuk organik
pada media tanam yang dilakukan secara bergantian dengan pupuk NPK.
Misalnya ; pemupukan pertama menggunakan pupuk NPK, pemupukan kedua
menggunakan pupuk kandang, pemupukan ketiga menggunakan pupuk NPK lagi,
begitu seterusnya sampai panen.
begitu seterusnya sampai panen.
> Jika ingin tanaman cabai rawit dalam pot / polybag anda lebih
awet dan berumur panjang, sebaiknya kurangi penggunaan pupuk kimia
terutama pupuk nitrogen dan perbanyaklah pupuk organik.
> Untuk melengkapi kebutuhan unsur hara makro, akan lebih baik
jika setiap 1 minggu tanaman cabai rawit disemprot dengan pupuk daun.
Banyak sekali merk pupuk daun yang beredar dipsaran dan bisa anda
gunakan, misalnya bayfolan, growmore, gandasil D/B dan lain-lain.
7. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Rawit
Berhubung ini adalah budidaya cabai rawit skala rumahan atau skala
hobi, penanggulangan hama dan penyakit bisa dilakukan secara manual.
Yakni dengan cara memungut langsung hama atau mencabut dan membuang
jauh-jauh tanaman yang terserang penyakit. Bisa juga dengan
menyemprotkan pestisida organik dan unakan insektisida kimia jika
diperlukan saja.
> Untuk mengendalikan hama ulat, kepik, belalang, lalat buah dan hama serangga lainnya gunakan insektisida lannate, curacron, metindo atau regent.
> Untuk mengendalikan hama dari golongan kutu-kutuan, seprti tungau, trips, kutu kebul dan kutu daun gunakan akarisida bamex, agrimec, demolish, alfamex, promectin atau samite.
> Untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur, gunakan fungisida seperti antracol, bion m, amistartop dll.
> Untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, gunakan bakterisida.
8. Panen Cabai Rawit Dalam Polybag / Pot
Inilah saat yang paling ditunggu dalam bercocok tanam dan berkebun,
yaitu masa panen. Sensasinya sangat luar biasa ketika kita memasak dan
mengkonsumsi hasil kebun yang kita tanam sendiri. Gak percaya? coba saja
menanam nanti anda akan ketagihan. Setelah 90 hari waktu kita habiskan
untuk merawat tanaman cabai rawit mulai dari menyemai benih, cabai rawit
yang kita tanam sudah bisa dituai hasilnya. Jika ingin memetik buah
cabai yang sudah tua dan berwarna merah, maka anda harus sabar menunggu
kurang lebih 30 hari lagi. Jika dirawat dengan baik dan benar, 2 pot
cabai rawit saja yang anda tanam sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Anda tidak akan pusing lagi ketika harga cabai rawit mahal,
atau ketika anda tidak sempat ke pasar atau ketika tukang sayur
langganan anda sakit. Selamat mencoba menanam cabai rawit, selamat
berkebun dan semoga bermanfaat….