Sevin 85 SP
Bahan Aktif Karbaril : 85 %
SEVIN
merupakan insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang
dapat disuspensikan berwarna putih, digunakan untuk mengendalikan hama
pada tanaman jagung, kacang tanah, kapas, kedelai, kelapa, kelapa sawit,
kopi, lada, tebu, teh dan tembakau.
Insektisida racun kontak dan lambung untuk mengendalikan hama pada tanaman :
- Jagung : Belalang Locusta migratoria, ulat grayak Spodoptera litura
- Kacang tanah : Perusak daun Empoasca sp, Plusia chalcites, Stomopteryx subsecivella
- Kapas : Penggerek buah Earias sp, perusak daun Plusia chalcites, ulat grayak Spodoptera litura
- Kedelai : Penggerek polong Etiella zinckenella, penggulung daun Lamprosema indicata, perusak daun Phaedonia inclusa, Plusia chalcites, ulat grayak Spodoptera litura
- Kelapa : Penggerek batang Rhynchoporus sp, penggerek pucuk Oryctes sp, perusak daun Artona catoxantha, kutu kapuk Aleurodicus destructor
- Kelapa sawit : Ulat api Setora nitens
- Kopi : Bubuk buah Stephanoderes hampei, kutu hijau Coccus viridis, kutu putih Pseudococcus citri
- Lada : Penghisap bunga Diplogomphus hewitti, penghisap buah Dasynus piperis
- Tebu : Penggerek batang Phragmatocia castaneae
- Teh : Penggulung daun dan pucuk Caloptilia theivora, Enarmonia leucostama, Homona coffearia
- Tembakau : Ulat grayak Spodoptera litura
SEVIN
Berbentuk serbuk berwarna putih dan berkhasiat untuk membasmi hama serangga. Digunakan dengan cara dilarutkan ke adalam air kemudian disemprotkan ke bagian tubuh tumbuhan yang sering menjadi incaran serangga misalkan saja daun muda atau bagian tubuh tumbuhan yang banyak mengandung air.
Berbentuk serbuk berwarna putih dan berkhasiat untuk membasmi hama serangga. Digunakan dengan cara dilarutkan ke adalam air kemudian disemprotkan ke bagian tubuh tumbuhan yang sering menjadi incaran serangga misalkan saja daun muda atau bagian tubuh tumbuhan yang banyak mengandung air.
Lalu bisa juga disemprotkan pada daerah kerumunan hama,
atau lokasi yang sering menjadi tempat persembunyian hama misalkan saja
tempat yang teduh.
BAHAN PELINDUNG TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
Untuk membasmi hama dan penyakit oleh karena serangga, siput, jamur, bakteri, dan virus maka penggunaan obat-obatan tidak boleh hanya terbatas manakala hama dan penyakit mulai menyerbu saja. Cara seperti itu tidak efektif dalam memberantas hama dan penyakit. Untuk itu sebaiknya secara teratur dan berkala menyemprotkan bahan-bahan pelindung untuk memberantas hama dan penyakit. Paling tidak tindakan penyemprotan dilakukan secara sebulan sekali. Denagan catatan bila cuaca tidak sering hujan. Sedangkan kalau musin penghujan maka penyemprotan bisa dilakukan lebih sering lagi misalkan saja 10 – 14 hari sekali. Dan apabila ini secara rutin dilakukan apada tanaman anggrek maka pastinya tidak akan ada hama penyakit yang mengganggu tanaman kita.
Kemudian satu hal lagi yang harus diketahui adalah bahwa jarang kita sadari bahwa pemakaian pestisida yang akibatnya baru diketahui setelah sekian lama adalah penggunaan satu merk pestisida secara terus menerus selama bertahun-tahun. Penggunaan satu macam merk bahan pestisida yang digunakan secara terus-menerus akan menyebabkan serangga, siput penyebab hama pengganggu dan jamur, bakteri dan virus penyebab penyakit akan menjadi kebal terhadap racun yang terkandung di dalam pestisida daan akibatnya pestisida tersebut tidak mempan lagi.
Kemudian banyak yang beranggapan bahwa semakin tinggi konsentrasi dikira semakin ampuh dalam membasmi hama dan penyakit. Padahal itu semuanya sama sekali tidak benar. Oleh karena itu jangan coba-coba melebihi aturan pakai yang biasanya terdapat di kemasan pestisida.
Lalu pestisida yang biasa digunakan untuk pencegahan merupakan pestisida yang bekerja secara sistemik yaitu pestisida yang diserap dahulu oleh jaringan tanaman sehingga racun beredar dimana-mana di seluruh bagian tubuh tanaman. Agar proses penyerapan racun itu berjalan lancar sebaiknya kita mengikuti aturan alam. Sebaiknya kita melakukan penyemprotan pada pagi hari ketika sel-sel tanaman yang giat-giatnya mengolah abahan makanan selama melakukan fotosintesis. Pada pagi hari pori-pori daun-daun tanaman (stomata) terbuka lebar sehingga mudah menyerap pestisida yang disemprotkan.